Kehidupan kadang membawa kita terlalu larut dalam kegiatan sehari - hari. Sehingga kita tidak punya waktu lagi untuk melihat kedalam diri sendiri. Apakah kita masih sama seperti dulu ? Apakah kita masih mengenal diri kita sendiri dan apakah kita masih diri kita sendiri ?
Setiap waktu yang kita lalui setiap harinya, terus berlalu tanpa kita sadari telah mengubah diri kita menjadi sesosok yang bahkan tidak kita tau itu siapa.
Saat bercermin, kadang kita sadar ada yang berbeda dengan diri kita. Namun kita mengabaikan nya sehingga kita terbiasa dengan keadaan itu.
Dunia ini telah mengubah kita.
Kesibukan ini telah mengambil semua senyum yang tersisa dalam diri kita.
Kita terlalu tegang dan penuh ketakutan dalam menghadapi hari tanpa kita sadari kita telah kehilangan banyak senyuman setiap harinya.
Hingga kita berada pada suatu waktu dimana kita tidak tau lagi bagaimana caranya untuk tersenyum. kita tidak tau bagaimana rasa nya tersenyum. Bukan senyum yamg dibuat - buat tapi senyum yang tulus dari dalam hati. Yaitu senyum yang jika orang lain tidak menerima nya sekalipun kita tetap bahagia, karena itu adalah senyum ketulusan dari dalam lubuk hati yang terdalam.
======================================================================
Ini sedikit tulisan yang saya buat karena melihat dan merasakan sendiri realita kehidupan sosial saat ini, dimana sebuah senyuman sangat sulit di lihat dari wajah orang lain karena mungkin saja orang tersebut terlalu sibuk, punya masalah atau mungkin saja memang karena mereka sudah tidak tau caranya untuk tersenyum..
Tapi inti nya saya mau mengajak kita semua untuk melatih diri agar terus tersenyum ... teruslah menebar kebaikan sampai orang bilang itu adalah identitas diri kita.
Sekian
Silvana Malga
